Selasa, 26 Mei 2009

komentar

Nama : Nova Maris Fernandi
Npm : 08371017
Jurusan : SI Akuntansi
kelompok : SI Eksensi
alamat blog : Psris@13.Blogspot.com
pesan : Ngejelasin nya jangan cepet cepet

tugas pembekalan

Perlunya bersikap assertive di dunia kerja

Assertive berasal dari bahasa Inggris, yang berarti tegas. Assertion= pernyataan yang tegas.Dalam kamus KBBI, tegas diartikan sebagai tentu dan pasti (tidak ragu-ragu lagi, tidak samar-samar lagi).

Di dunia kerja, kita menghadapi berbagai macam sifat manusia, yang harus dapat kita kelola. Tidak terkecuali, kita juga akan mengalami berbagai macam sifat atasan yang memimpin kita. Mengapa kita perlu bersikap assertive? Agar siapapun akan memahami sikap dan perilaku kita dengan jelas dan tanpa ragu-ragu. Sikap assertive ini tak hanya diperlukan kita sebagai bawahan, tetapi juga sebagai atasan perlu bersikap assertive agar anak buah tidak mengartikan hal yang lain.

Mengapa kita perlu bersikap assertive kepada setiap perintah atasan?

1. Atasan juga manusia

Atasan adalah manusia biasa, yang tak selalu ingat semua peraturan yang berlaku. Oleh karena itu adalah hal yang sangat wajar jika bawahan mengingatkan atasan, ada peraturan yang sudah tak berlaku, dan bahwa perintahnya tak dapat dilaksanakan karena akan melanggar peraturan yang ada. Yang perlu diingat, jangan hanya mengatakan “tidak” tapi berikan solusinya. Pelajari dulu apakah perintah tersebut masuk akal, apa tujuannya, dan jika memang tujuan untuk kepentingan perusahaan, maka sebagai bawahan kita wajib ikut mencari jalan keluar. Percayalah atasan akan sangat menghargai bawahan yang bersikap assertive, serta mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang ada agar tetap sesuai peraturan yang berlaku.

2. Analisis apakah perintah atasan layak untuk dipatuhi

Sebagai pekerja di perusahaan, pisahkan; a) loyal kepada atasan, b) loyal kepada organisasi/perusahaan. Dalam hal menyikapi perintah atasan, maka perlu dipertimbangkan kedua hal tersebut. Kalau loyal pada atasan, padahal setiap saat atasan akan berganti, maka jika perintah atasan tidak sesuai kebijakan, hal ini akan jadi bumerang. Memang diperlukan kemampuan komunikasi yang baik, sehingga keberatan kita dapat dinyatakan secara halus namun tegas, sehingga tidak menyinggung perasaan atasan. Hal ini akan lebih mudah jika perintah atasan melalui disposisi (instruksi tertulis), karena bawahan mempunyai waktu untuk menyatakan pikiran dan analisisnya. Yang tetap diingat, adalah selalu mencari jalan keluarnya.

3. Pelajari sistem dan prosedur, peraturan yang berlaku, serta legalitas setiap perintah

Sebagai pekerja, kita wajib memahami setiap peraturan yang berlaku diperusahaan itu, maupun peraturan2 lain yang wajib ditaati sesuai undang-undang ataupun peraturan lain yang diterbitkan oleh pemerintah atau instansi yang berwenang.

4.Ada beberapa hal yang belum diatur secara khusus, namun secara bisnis layak dilakukan.

Secara umum diketahui, bahwa peraturan tentang hukum berjalan seperti deret hitung, sedangkan bisnis berjalan seperti deret ukur, sehingga sering tidak ketemu. Bagaimana dunia bisnis menyikapi hal ini? Padahal secara bisnis kegiatan layak dilakukan, karena menguntungkan perusahaan?

Sebagai contoh: pada tahun 1990 an, pemerintah belum menerbitkan peraturan tentang Commercial Paper (CP), namun karena kebutuhan bisnis banyak perusahaan yang menerbitkan CP dan meminta Bank untuk melakukan endorsement. Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa jika bank telah meng endorse CP yang diterbitkan perusahaan (umumnya nasabah Bank tsb), artinya Bank telah ikut menyetujui dan menjamin, serta ikut bertanggung jawab sebesar nilai CP yang di endorse nya.

Bagaimana jalan keluarnya? Bank yang meng endorse CP perlu menambahkan aturan tertulis, apa-apa yang perlu diperhatikan dan langkah2/prosedur yang wajib dilakukan sehubungan dengan CP. Karena bank ikut bertanggung jawab, rekening kredit perusahaan diblog sebesar nilai CP tersebut, sehingga kalau terjadi sesuatu dikemudian hari, telah ada payung yang melindungi kepentingan Bank.

5. Ada beberapa hal yang telah diatur, namun penerapan dilapangan sulit

Peraturan Bank Indonesia (PBI) membolehkan Bank melakukan restrukturisasi kepada nasabah dengan cara equity participation, atau menempatkan salah satu pegawai Bank duduk dalam jajaran manajemen di perusahaan tersebut, pada umumnya sebagai Direktur Keuangan.

Dengan equity participation, Bank tidak memperoleh bunga ( karena Bank ikut sebagai pemilik perusahaan tersebut). Di satu sisi, pegawai Bank yang menjadi Direktur Keuangan pada perusahaan nasabah akan ikut tunduk pada aturan/ Undang-undang Perseroan Terbatas, sehingga kalau di perusahaan terjadi apa-apa, dia bisa ikut dituntut. Padahal sebagai pegawai Bank, tunduk pada Undang-undang Perbankan.

Dalam case ini, bawahan perlu membuat analisis pro’s dan con’s apabila perusahaan akan melakukan tindakan ini. Apapun keputusannya, telah memperhitungkan risiko yang ada. Dengan analisis yang akurat, maka akan memudahkan atasan untuk menjawab jika timbul pertanyaan dari instansi yang berwenang, mengapa Bank memilih atau tidak memilih menggunakan pola ini.

Pada dasarnya, jika bawahan mendapatkan instruksi tertulis atau perintah dari atasan, usahakan agar setiap tindakan telah dilakukan analisis sehingga tidak akan merugikan perusahaan atau diri kita sendiri di kemudian hari. Dengan latihan yang teratur, dan selalu membaca peraturan-peraturan yang berlaku, maka dengan mudah akan bisa memberikan masukan, dan atasan akan lebih menghargai bawahan yang bersikap seperti ini.





Kiat Sukses Dalam Dunia Kerja Part I

February 28, 2008 · Posted by Bayu Mukti Posted in Tips dan Trik

Penulis : BayuMukti.com

Kali ini kita tidak akan membahas soal dunia kerja online. Tapi saat ini saya akan bahas mengenai kita sukses dalam dunia kerja dalam kehidupan kenyataan, atau lebih sering dibilang offline sama temen-temen semua. Kalau di bisnis online udah banyak dibahas sama master disana, disini dan disitu. Tapi sepertinya hampir 60% orang di dunia masih tetap menghandalkan bisnis offline, karena mungkin lebih mudah dipelajari kali yah ( Ga tahu Mode : ON). Ok deh langsung aja kita bahas artikel mengenai Kiat Sukses melangkah dalam dunia kerja.

Mencari Pekerjaan di saat sekarang ini memang dianggap sebagian orang tidak mudah. Jika salah melangkah sedikit saja anda akan gagal meraih kesuksesan. Kunci dari kesuksesan dalam dunia kerja offline bagi kita sang pengangguran adalah kita pandai mencari peluang kerja sebanyak mungkin. Jangan pernah anda ragu-ragu dalam mengirimkan surat lamaran kerja pada perusahaan yang anda minati. Cermati hal-hal penting seputar dunia kerja, terutama bagi anda yang masih belum ada pengalaman kerja atau pemula. Promosikan diri anda sebaik-baiknya surat lamaran kerja anda pada saat anda mengirimkan lamaran pekerjaan tadi. Sebelum melangkah dan melaju ke depan buatlah analisa pada diri anda sendiri. Kenali jenis pekerjaan yang anda inginkan, serta posisi dan gaji yang ingin anda dapatkan. Coba anda jujur pada diri sendiri saat anda melakukan analisa tersebut.


MENGATASI “BAD MOOD” DALAM DUNIA KERJA
Posted by Ayu Ambarini on 2005-07-15 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1602 kali ]Pasti pernah dong ngalamin “bad mood” mau ngapain aja ngerasa gak enak, bawaannya gak tenang, gelisah, serba salah, pengen marah, ngerasa capek, kayaknya gairah menghilang, maunya kerja tapi kok gak ada yang beres, pokoknya lesu banget deh, nah paling gak kalau kena gejala yang kayak begini kamu tuh lagi kena sindroma “bad mood”.

“Mood” itu memang memiliki pengaruh yang besar banget sama diri manusia, coba kamu pikir kalau mood kamu lagi baik, wah kayaknya semua pekerjaan bisa beres, dan memberikan hasil maksimal. Kalau mood lagi bagus, semangat juga muncul dengan sendirinya, melebihi semua khasiat minuman penambah energi.

Kadang kita sendiri tidak menyadari, kenapa sih tiba-tiba kita bisa “bad mood”, tiba-tiba aja bawaan jadi gak enak, istilah ngetrendnya sih “lagi BT nih”. Terkadang perasaan sedih, kecewa, khawatir akan suatu hal merupakan hal-hal yang cukup berpengaruh dengan “bad mood” ini, bisa juga berantem dengan pacar atau suami/istri secara gak langsung akan mempengaruhi emosi kamu dan tanpa disadari terbawa kedalam pembawaan diri kita dan timbulah “bad mood”. Kebanyakan sih kita tidak menyadari kenapa yah hari ini tiba-tiba kita jadi “bad mood”, pokoknya hari yang begitu indah ini terlihat suram di mata kamu. Terbayang gak‘ kalau anda berada dalam dunia kerja dan terkena “bad mood”, pastinya hasil kerja anda tidak akan maksimal, belum lagi bawaan “bad mood” ini juga akan mempengaruhi sinar mata anda, muka anda yang ditekuk, senyum yang tiba-tiba hilang, itu semua akan membuat semua rekan kerja bertanya-tanya, kalau mereka bisa mengerti anda sedang “bad mood” mungkin anda aman, tetapi bagaimana yang tidak mengerti dan tersinggung dengan sikap anda saat “bad mood”, pastinya akan merusak hubungan dengan rekan kerja.

Banyak juga yang bilang “bad mood” itu pembawaan, tapi menurut saya “bad mood” itu bisa terjadi pada siapa saja. Terkadang pribadi yang begitu ceria pun bisa secara tiba-tiba terserang ”bad mood”. Tetapi mungkin kadar “bad mood” di masing-masing orang berbeda karatnya, ada yang hampir setiap hari “bad mood”, ada juga yang sering terlihat “bad mood” atau mungkin sekali sekali saja “bad mood”nya

Nah, untuk kamu-kamu yang merasa sering kena “bad mood”, lebih baik kamu menyadari hal ini, lebih banyak negatifnya lho dibanding positifnya, terutama bagi anda yang bekerja di kantor atau sebagai seorang professional, sepertinya anda harus belajar untuk membaca suasana hati anda dan bisa mengeremnya agar tidak berpengaruh ke diri anda terutama saat sedang bekerja. Jangan sampai pekerjaan dan rekan kerja anda menjadi korban “bad mood” anda

Mungkin saya bukan seorang ahli, tapi ada beberapa hal yang bisa disarankan untuk meredam “bad mood”, mungkin saja hal ini bisa membantu mengatasi “bad mood” yang seringkali menyerang kita.
- Tenangkan diri saat ada masalah yang datang dan menggangu pikiran anda. Banyak cara menenangkan diri, misalnya saja dengan menarik nafas, mendengarkan musik, membaca novel, pergi ke pantai, ke pegunungan atau apapun anda bisa lakukan sesuai dengan apa yang menjadi hobby anda
- Masalah kalau dibiarkan akan berlarut-larut, jadi secepatnya anda selesaikan masalah tersebut, hadapilah semua kenyataan yang datang, tegarkan diri anda, semua masalah pasti ada penyelesaiannya. Kemanapun anda lari, masalah akan tetap ada.
- Sehatkan diri, aeroboik, pergi ke gym, lari di lapangan, berlari-lari kecil, yoga atau apapun olahraga bisa anda lakukan, katanya sih dengan berolahraga pikiran dan jiwa kita juga menjadi sehat dan semoga saja emosi negative yang ada disekitar kita bisa hilang.
- Sahabat dan teman-teman yang menyenangkan merupakan obat yang mujarab untuk “bad mood”, bergembiralah, jalan ke mall bersama-sama dengan mereka, ngopi bareng, jalan ke suatu tempat bersama-sama, atau bisa saja clubbing bersama teman-teman. Tertawalah bersama mereka, ciptakan kebahagiaan bersama mereka, lupakan semua masalah sejenak, coba berpikir positif indahnya hidup ini.

Pada dasarnya semua permasalahan hidup ini bisa menimbulkan “bad mood”, hanya bagaimana masing-masing manusia menghadapinya punya cara yang berbeda. Selamat bekerja ya.



Kesan Profesional di Hari Pertama Kerja Anda

Hari pertama masuk kerja, Harus bagaimana ya? Akhirnya, setelah sekian banyak proses perekrutan, Anda termasuk sebagai orang yang dianggap layak untuk bekerja di perusahaan yang diincar banyak pelamar kerja. Ini merupakan kesempatan baik, masa depan Anda ditentukan mulai dari detik ini. Sementara, ini merupakan teritori baru. Jika Anda tak memiliki kenalan siapa pun di kantor tersebut, apa yang harus dilakukan?


Karena masih baru, impresi tentang siapa dan bagaimana Anda di mata rekan-rekan kerja lainnya terbentuk di hari-hari pertama bekerja. Maka, amat penting untuk Anda menjaga emosi dan cara bersikap. Berikut adalah 6 tips untuk memberikan impresi baik di hari pertama Anda bekerja sekaligus menjaga reputasi profesional Anda.

Penampilan
Usahakan untuk mengingat pakaian apa yang dikenakan para karyawan di sana ketika Anda sedang dalam proses wawancara, lalu perkirakan apakah Anda sudah memiliki pakaian yang seperti itu. Cobalah untuk mengenakan pakaian yang konservatif terlebih dulu, jikapun Anda melihat para pekerja di sana ada yang mengenakan denim. Meski sebagian besar pegawai di sana mengenakan pakaian kasual, akan lebih baik jika Anda bersiap diri dengan mengenakan pakaian yang rapi dan profesional di hari-hari pertama, untuk memberikan kesan baik.

Tidak datang terlambat
Jika perusahaan Anda biasanya memberikan pelatihan bagi para karyawan barunya, dan Anda tak tahu kapan dimulainya, ambil lah inisiatif untuk bertanya. Lalu, usahakan datang lebih cepat dari waktu yang ditentukan, untuk memberikan Anda waktu bersiap, mengurangi ketegangan sebelum memulai pelatihan, juga untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin bisa membuat Anda terlihat tidak profesional, misalnya merapikan baju dan riasan.

Perhatikan tata krama
Jangan pernah melupakan tata krama, bersikap lah sopan, sapa orang-orang yang berpapasan dengan Anda, jangan lupa untuk berterima kasih kepada orang yang memberikan pelatihan. Kolega Anda mungkin tak akan ingat hal-hal kecil, namun mereka juga tak akan memiliki kesan bahwa Anda pernah berlaku kasar. Karenanya, penting untuk bersikap sopan dan menjaga tata krama. Usahakan untuk tidak terlibat dalam pembicaraan yang bisa menyinggung orang lain, apalagi yang menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Anatomi tubuh).

Ikuti aturan
Terkadang ada hal-hal yang pernah Anda pelajari di tempat Anda bekerja dulu yang sebenarnya baik untuk diterapkan di tempat baru. Namun, jika Anda tidak diharuskan untuk langsung membuat gebrakan dan mengubah sistem yang sudah berlaku, jangan coba-coba mengkritik atau berusaha mengubah sistem yang ada. Karena, sikap semacam ini bisa dinilai terlalu sombong, dan memaksa. Jangan berusaha membuat perubahan, apalagi yang mendasar sebelum Anda sudah benar-benar mengerti alur kerja dan aturan yang berlaku di dalam perusahaan. Karena, tak banyak orang yang siap dengan perubahan mendadak. Jika Anda memaksakan ide inovatif terlalu cepat, bisa-bisa rekan kerja Anda menjauh dari Anda. Yang terpenting lagi, jangan pernah bicara negatif tentang siapa pun atau apa pun di tempat itu.

Jangan takut bertanya
Namanya juga anak baru, wajar jika Anda banyak bertanya, kan Anda belum paham. Para pelatih, atasan, dan HRD bisa menilai, jika Anda banyak bertanya berarti Anda memiliki ketertarikan dan keinginan untuk bisa lebih baik dalam pekerjaan baru Anda. Namun, pastikan juga Anda tak banyak bertanya tentang hal-hal yang sudah jelas dan seharusnya sudah Anda ketahui, karena Anda bisa dikira sebagai orang yang lamban dalam belajar. Bisa juga Anda mengkonfirmasi hal-hal kunci yang berhubungan dengan prosedur spesifik mengenai segala hal yang berkaitan dengan produksi. Dengan begini, Anda bisa mengintip gambaran besarnya. Juga, pastikan bahwa para pelatih mengetahui bahwa Anda memerhatikan si pelatih.

Bersosialisasi
Tak ada yang bisa berhasil tanpa orang lain. Maka, pastikan Anda dinilai sebagai orang yang sosial. Orang yang supel bisa dinilai sebagai pekerja yang efisien. Usahakan untuk selalu menyapa hangat para kolega, menjabat tangannya dengan erat. Intinya adalah untuk menunjukkan kehangatan pribadi Anda dan kepercayaan diri. Namun, orang yang terlalu percaya diri berlebihan dan over friendly juga tak enak dijadikan teman. Ambil waktu untuk meresapi kultur perusahaan sebelum membuat Anda jadi bagian di dalamnya.

Tips ini membantu Anda untuk meninggalkan impresi baik di hari pertama, namun jangan terlalu memfokuskan energi Anda untuk menunjukkan eksistensi diri di hadapan atasan Anda. Yang lebih penting adalah Anda mendengarkan dan belajar agar bisa mendapatkan dan mengerti kondisi kantor.

Kiat Berburu Kerja di Eropa

Anda mungkin pernah berpikir untuk bekerja di luar negeri seperti Australia, Singapura, Amerika, atau Kanada. Mengapa tidak mencoba ke Eropa? Hal pertama yang perlu Anda jadikan modal adalah percaya diri dengan asal-usul Anda. Pendidikan dan pengetahuan “made in Indonesia” cukup untuk bersaing di dunia bisnis Eropa. Percaya diri ketika berhadapan dengan rekan kerja di Eropa adalah kunci sukses terbesar Anda.

Kemukakan pendapat Anda secara lugas dan jujur. Jika tidak setuju, katakan tidak, dan jelaskan mengapa Anda tidak setuju. Jika setuju, jelaskan juga mengapa Anda setuju, jadi orang lain tahu kalau Anda tidak sekadar mengekor. Jangan menerapkan pola “yes man”, selalu setuju apa kata bos Anda. Orang yang mampu membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusannya lah yang lebih dicari. Ingat, Anda berada di negara itu untuk bekerja. Jadi tunjukkan kalau Anda adalah pekerja profesional dan bisa diandalkan.

Berikut adalah beberapa jurus ampuh untuk meningkatkan daya saing Anda:

Kenali negaranya

Pengetahuan umum tentang negara yang akan Anda tinggali selalu bermanfaat untuk small talksdengan rekan kerja. Jangan sampai ketika diwawancara kerja, Anda tidak tahu apakah pemimpin negara tersebut seorang raja, ratu, presiden, atau perdana menteri. Yang penting lagi, kenali sarana transportasinya. Semakin besar kotanya, semakin kecil kemungkinan Anda naik mobil ke kantor. Kalau Anda sudah berangan-angan, tiap hari ke kantor dengan taksi, lupakan saja ide tersebut. Bisa-bisa baru dua minggu bekerja, gaji sebulan Anda sudah habis

Kuasai bahasa

Kursus bahasa asing memang sangat bermanfaat. Namun jangan lupa, native speaker yang kita kenal di tempat kursus bahasa biasanya memakai bahasa yang standar dan jelas artikulasinya. Sementara di negara asalnya, banyak yang menggunakan dialek, idiom sehari-hari yang tidak kita dapat di ruang kelas, artikulasi yang tidak jelas, dan berbicara terlalu cepat. Karena itu, banyak-banyak lah ngobrol dengan orang-orang di sekitar Anda. Jadikan juga TV, radio, media cetak sebagai sumber Anda belajar. Jika Anda mengerti wawancara reporter TV dengan seorang pejalan kaki, itu berarti Anda telah berhasil dengan bahasa Anda.

Lacak situasi perusahaan

Dari internet, majalah bisnis, atau sumber lain, cari tahu seluk-beluk perusahaan yang Anda tuju. Apakah itu perusahaan besar yang banyak birokrasinya, atau perusahaan kecil yang dinamis. Apakah perusahaan itu baru memecat ribuan pekerjanya atau selalu stabil alias sehat? Cari tahu, apa saja produk perusahaan itu, berikut anak perusahaan atau sister companies. Pekerja yang tahu perusahaan tempatnya bekerja selalu lebih dihargai daripada pekerja yang hanya tahu isi mejanya.

Jangan khawatirkan suhu

Suhu udara di Eropa sangat tidak merata. Tidak semua negara Eropa pernah mencapai suhu minus. Lebih serunya lagi, tidak semua tempat di satu negara mempunyai cuaca yang sama. Yang sering terjadi adalah micro-climate, cuaca yang khas hanya di satu area saja. Jadi, cek di internet suhu kota yang Anda incar. Namun karena di Eropa hujan biasanya disertai angin kencang, sebaiknya Anda punya jas hujan ketimbang payung. Kebalikannya, musim panas di Eropa biasanya ekstrem panas dan kering. Di beberapa tempat bahkan lebih dari 40°C.

Beres-beres administrasi

Biasanya perusahaan mengurus semua dokumen kerja Anda. Meski begitu, jangan menganggap remeh urusan satu ini. Asuransi kesehatan, kecelakaan di dalam dan di luar kerja, jiwa sangat penting di Eropa. Perhatikan benar bahwa perusahaan Anda yang membayar semua itu. Tidak lupa, pastikan perusahaan membayar pajak penghasilan Anda, yang dapat mencapai 40% dari gaji Anda.

Siap melayani

Bagi Anda yang sering dimanjakan oleh kehadiran office boy atau office girl, di Eropa semuanya harus dikerjakan sendiri. Butuh fotokopi, memasukkan dokumen ke dalam file, membuat kopi, silakan Anda lakukan sendiri. Jangan heran kalau copy room atau pantry menjadi tempat small talks dengan big boss (yang kalau Anda jeli, dapat menjadi celah untuk kenaikan karir Anda).

Bergaul

Bergaul dengan rekan kerja adalah salah satu kunci keberhasilan di kantor. Seperti banyak orang Indonesia yang tidak tahu Eropa sebenarnya, banyak sekali orang Eropa tidak tahu Asia. Untuk itu bergaul dan berteman dengan rekan kerja sangat disarankan sehingga kesalahpahaman akibat perbedaan budaya dapat diluruskan. Hasil positifnya, dapat dinikmati di pekerjaan kita.

Fun juga perlu

Penat lima hari bekerja, inginnya juga diimbangi dengan kegiatan yang menghibur. Untuk itu, Eropa tempatnya. Sejak dibentuknya Uni Eropa, Anda dapat bepergian keliling Eropa hanya dengan satu visa. Jaringan kereta api yang rapi membuat semuanya menjadi mungkin. Jarak yang dekat antarnegara juga membuat semuanya mudah.

So? Eropa, aku datang!


Menjadi Karyawan Paling disayang Perusahaan

Ada beberapa hal yang tak dapat kita kontrol dalam perjalanan karir, seperti senioritas, KKN, dan hal-hal lainnya. Namun, masih ada beberapa hal yang bisa dikontrol, dan bisa memberikan perbedaan dalam menentukan, seberapa berharganya Anda sebagai karyawan, yakni; dedikasi, visibilitas, dan keahlian khusus.


Berikut adalah lima tips yang bisa Anda lakukan untuk tetap mengendalikan keadaan:


1. Perluas kemampuan diri

Bayangkan Anda adalah mahasiswa yang baru lulus; Anda pasti bersedia magang di sebuah perusahaan untuk mendapatkan pengalaman pernah bekerja, bahkan meskipun honornya tak terlalu besar. Ketika Anda memiliki waktu luang, coba mulai mengajukan diri untuk belajar di divisi lain. Sempatkan untuk memperluas pengetahuan di bidang lain. Bisa juga dengan belajar bahasa asing atau belajar mengoperasikan mesin kantor, misalnya. Keahlian baru ini bisa Anda tambahkan dalam resume, bahwa Anda memiliki nilai lebih dari sekadar lulus perguruan tinggi.


2. Dedikasi

Buktikan bahwa Anda benar-benar berdedikasi dengan mencoba untuk tidak menunda pekerjaan. Tentukan berapa hari dalam seminggu Anda mau bekerja lembur. Tentunya, sesuaikan dengan kapan Anda akan datang lebih pagi.

3. Tentukan hari apa Anda datang paling pagi

Datang ke kantor sebelum atasan Anda tiba. Jika memungkinkan, tentukan hari-hari dalam seminggu untuk datang lebih pagi dari orang lain di kantor. Tak perlu hari yang sama setiap minggu, tak perlu datang subuh, namun dengan datang paling pagi, dan menyambut teman-teman yang datang belakangan memberikan kesan bahwa Anda senang untuk memulai hari dengan bekerja. Ini juga menempatkan Anda di radar bos dan memperlihatkan kepada semua orang, bahwa Anda pun memiliki dedikasi untuk perusahaan. Tentunya, begitu datang Anda juga langsung memulai pekerjaan, jangan santai-santai karena belum ada yang datang. Ingat pepatah waktu Early to bed, early to rise, makes a man healty, wealthy, and wise.


4. Bekerja keras

Cobalah untuk bekerja sekeras mungkin. Kalau bisa, ambil pekerjaan ekstra, mungkin dengan menanyakan apakah rekan Anda butuh bantuan jika Anda masih memiliki waktu berlebih. Ubahlah pikiran, “Gaji saya bukan untuk mengerjakan hal-hal semacam ini”, dengan pikiran “Mereka sudah membayar saya untuk bekerja.” Perusahaan Anda mungkin belum banyak merasakan imbas dari krisis global ini, namun tak ada salahnya untuk berjaga-jaga dan selalu berpikiran positif, bahwa Anda beruntung masih memiliki pekerjaan dengan gaji yang rutin diberikan setiap bulan. Perusahaan sedang berjuang untuk bisa terus berjalan, maka mereka akan membutuhkan orang-orang yang bisa diandalkan, yang mau bekerja keras tanpa banyak pamrih. Plus, kinerja Anda pun akan dinilai baik oleh para rekan kerja dan atasan. Ini adalah nilai tambah untuk Anda.

5. Terlihat sibuk

Memang terdengar klise dan berlebihan. Namun, di kehidupan yang cepat, ketika semuanya nampak tak bisa pelan, amat penting untuk terlihat sibuk dan banyak kerjaan di kantor. Ini menunjukkan antusiasme Anda dan bahwa Anda penuh energi di kantor. Seperti suatu tulisan yang terdapat di New York Times, bahwa banyak pekerja yang harus terlihat sibuk dalam mengerjakan pekerjaannya, agar ia terlihat baik di mata atasannya. Bahkan para pekerja di sebuah toko pakaian memberikan pernyataan, bahwa ia memang harus terus bergerak, mengerjakan sesuatu. Entah itu hanya merapikan kaus-kaus, mengelap kaca, bahkan mengatur gantungan baju. Dengan sibuk bekerja, ia menciptakan kehidupan di toko pakaiannya, sekaligus menebarkan energi positif.